CekFaktaIsrael

Antara Palestina dan Nagorno Karabakh

Mungkin pembaca FaktaIsrael bingung mengapa belakangan ini kami beritakan beberapa hal terkait Nagorno Karabakh, Azerbaijan dan Armenia.

Sebetulnya tujuannya ke tulisan ini 8 poin perbandingan antara Palestina dan Nagorno Karabakh.

Semoga bisa memberi perspektif berbeda.

1. KEMERDEKAAN

Kemerdekaan Palestina tahun 1988 sudah diakui 139 negara, Palestina bahkan sudah menjadi negara pengamat non-anggota di PBB walau Israel dan Amerika belum akui kemerdekaan Israel.

Nagorno Karabakh merdeka sebagai Republik Artsakh tahun 1991 tapi belum diakui negara dunia. Palestina lebih beruntung tetapi selama ini Palestina berlagak belum merdeka, yang benar itu kemerdekaan Palestina belum diakui Israel.

Perjuangkan dong, jangan malah melakukan pembohongan publik.

2. WILAYAH

Wilayah Palestina di Gaza dan Tepi Barat diakui oleh Israel, sebagai negara yang terlibat langsung dalam konflik wilayah ini. Bahkan Israel memberikan kota-kota yang Israel rebut pada tahun 1967 dalam Perang 6 Hari dari Mesir (Gaza) dan Yordania (Betlehem, Yerikho, Hebron, Tepi Barat Area A dan B. Area C hak Israel).

Republik Artsakh wilayahnya masih dianggap bagian resmi Azerbaijan dengan nama Nagorno Karabakh, menjadikan Nagorno Karabakh sebagai separatis di mata dunia.

3. AKSES

Meski Israel dan Palestina berkonflik, Israel membuka akses masuk ke wilayah Palestina melalui perbatasan Israel di Yordania. Artinya Israel tidak memblokade arus keluar dan masuk ke Palestina, meski harus lewat perbatasan Israel (maklum, Palestina adalah negara di dalam negara Israel. Warga Gaza bisa keluar dan masuk melalui perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza.

Tetapi Nagorno Karabakh, hanya bisa diakses justru dari Armenia dan Iran sebab Azerbaijan dan Turki menutup akses ke wilayah ini.

4. PERANG TERBUKA

Palestina tidak diperangi secara terbuka oleh Israel. Israel selama ini membalas serangan rudal Hamas atau Jihad Islam di lokasi rudal mereka, bukan menyasar warga sipil atau menyerang permukiman. Nagorno Karabkh diperangi oleh Azerbaijan tahun 1988-1994 hingga perang berkepanjangan selama 7 tahun yang berhenti setelah Rusia, Amerika dan Prancis (Minsk Group) turun tangan. Namun sekarang perang terbuka terjadi kembali.

5. DIPLOMASI

Dalam perlawanan terhadap Israel, diplomasi Palestina lebih sukses. Palestina mudah merebut simpati dunia, terutama PBB dan solidaritas sesama Islam. Liga Arab, OKI, dan lain-lain selama ini fokus pada “penjajahan Israel atas Palestina”.

Sementara Nagorno Karabakh tidak cukup seksi untuk menarik mata dunia. PBB malah mengeluarkan resolusi agar Nagorno Karabakh dikembalikan kepada Azerbaijan.

Selama ini yang peduli hanya Rusia sebagai mantan induk masa komunis. Amerika pun karena faktor lobi diaspora anggota Kongres keturunan Armenia di Amerika. Faktor etnisitas dalam isu Nagorno Karabkh memang lebih kuat, sebab Armenia dan Azerbaijan pemerintahannya sekuler, sedangkan agama lebih menonjol dalam isu Israel dan Palestina.

6. DUKUNGAN MEDIA MASSA

Dari isu Nagorno Karabakh, kita bisa melihat jagonya Palestina menarik dukungan media massa dunia dengan berbagai topik jualan.

Pengungsi, blokade Gaza, pemeriksaan keamanan, apartheid, tentara ini-itu, ada saja. Sementara berkeluh-kesah, rudal demi rudal terus ditembakkan dari Gaza menyasar warga sipil di wilayah Israel. Sedangkan di Nagorno Karabkah, peperangan menjadi milik mereka sendiri. Palestina jago mengeksploitasi media massa, Nagorno Karabakh adem ayem.

Justru medsos Armenia yang lumayan produktif dan bagus dalam melawan hoaks Azerbaijan. Mereka mampu memakai medsos untuk perlihatkan fakta perang jaman now.

7. KEMERDEKAAN ADALAH HAK SEGALA BANGSA

Khusus untuk Indonesia, selalu ada saja komentar “Kemerdekaan adalah hak segala bangsa”. Tetapi ketika isu Nagorno Karabakh mencuat, para pesorak ini tiarap. Sebaliknya yang dikedepankan adalah separatis harus dilawan.

Begitulah. Kemerdekaan hanya berlaku dan cuma untuk orang Palestina. Padahal dari sejarahnya, orang Armenia di Azerbaijan itu dipersekusi, digenosida.

Ya siapa juga mau hidup bareng dengan orang yang hendak membunuh karena beda etnis? Karena itu orang Armenia di Nagorno Karabakh mau pisah dari Azerbaijan, sangat logis. Tidak perlu jauh-jauh bicara hak asasi manusia deh, rekam jejak Azerbaijan menunjukkan pembantaian etnis terhadap Armenia.

8. KLAIM HISTORIS

Nah, ini bagian tidak enak buat Palestina. Berbeda dengan Nagorno Karabakh yang punya dasar historis atas tanah tersebut, Palestina sesungguhnya tidak punya pegangan selain belas kasihan PBB yang kasih tanah Israel tahun 1947. Belum pernah ada wilayah independen dengan nama Palestina berpenduduk Arab berbahasa Arab. Yang ada, nama Palestina adalah nama pemberian Romawi atas wilayah Israel yang masa itu disebut Yudea menjadi Palestina. Orangnya Yahudi, bukan Arab. Bahasanya Ibrani, bukan bahasa Arab. Sejarah Israel di tanah itu sangat panjang, sejarah Palestina … hmm kalau ditulis paling sejak Inggris berkuasa.

Sementara, Nagorno Karabakh itu dahulu Kerajaan Artsakh mulai tahun 1000 sd 1271, sebelumnya adalah bagian Kerajaan Armenia sebab sama-sama orang Armenia. Lalu Artsakh menjadi bagian Kekaisaran Rusia tahun 1813, kemudian provinsi otonomi khusus (oblast) di bawah Uni Soviet, nama Artsakh diubah jadi Nagorno Karabakh.

Perang Armenia-Azerbaijan memang jauh di sana, tidak berkaitan langsung dengan kita di Indonesia. Tetapi selalu ada hikmah yang bisa diambil. Penulis bersyukurnya kita bisa hidup damai, tidak ada perang di Indonesia. Puji TUHAN. Dari Nagorno Karabakh, penulis bisa memahami kerinduan mereka yang memimpikan kemerdekaan. Dari isu Nagorno Karabakh, penulis yang di Indonesia ini cuma bisa bilang, “Palestina, nikmat mana lagi yang kau dustakan?”.

Semoga ada damai untuk Republik Artsakh.

Tags
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also

Close
Back to top button
Close