SejarahSerba-Serbi Israel dan Indonesia

Holocaust Itu Bukan Hoax, Hadassah of Indonesia Bantah Haikal Hassan

Haikal Hassan, Aktivis pro Palestina: Jadi ini Pak, terlalu berlebih-lebihan dan sangat terlalu kelihatan membelanya. Kalau Bapak mengatakan itu sejarah, saya bisa ungkapkan sejarah lebih detail ketika saya datang bertemu dengan Bapak untuk menyampaikan bahwa Holocaust itu adalah hoax terbesar. Bapak mungkin kenal Arthur Jones, sangat terkenal di Amerika, ahli sejarah dan saya punya catatan dan punya hubungan komunikasi dengan profesor Holocaust yang menyatakan Holocaust tidak sebesar itu dan tidak perlu dibesar-besarkan. Sehingga Holocaust menjadi ajang pengumpulan uang jutaan dollar bagi Israel.

Host TV: Anda mengatakan Holocaust adalah hoax terbesar. Monique silakan berkomentar.

Monique Rijkers, Founder Hadassah of Indonesia: Kalau soal data, saya pernah menulis untuk media Jerman DW dalam bahasa Indonesia tentang Arsip Arolsen. Itu arsip data resmi dari Jerman sendiri tentang jumlah nama-nama orang Yahudi. Data itu dikumpulkan dari Palang Merah Inggris, Palang Merah Amerika, oleh negara-negara sekutu yang datang membebaskan kamp konsentrasi Nazi. Jerman kalah perang pada waktu Perang Dunia Kedua, ini pelajaran sejarah dunia. Jadi urusan angka, data Holocaust sebaiknya ditanyakan langsung ke pihak Jerman dan sejauh ini dunia sudah memperingati tanggal 27 Januari sebagai Hari Peringantan Korban Holocaust yang jumlahnya diakui sampai 6 juta orang. Jadi tolong, kita sebagai orang Pancasilais, kita tentu menghargai harkat dan martabat sesama manusia, termasuk tentu saja orang Yahudi. Kita ini ada Pancasila-nya. Kita di Indonesia ini tentu saja kita harus juga, meski memang kalau Anda bilang tidak ada relevansi langsung dengan Bapak Haikal Hassan, tetapi ada juga orang-orang yang punya keterkaitan (dengan Holocaust). Keluarga Rabbi Yaakov, keluarga saya, mungkin juga banyak keluarga yang lain. Tetapi di lain pihak, Bapak, Ibu, kita di Indonesia tidak bisa menyortir sejarah dunia seenaknya. Tidak bisa pilih-pilih. Sejarah dunia idealnya diajarkan secara utuh untuk anak-anak, untuk edukasi. Ideologi Nazi ini adalah ideologi anti-Yahudi, jangan sampai ditiru di Indonesia. Makanya penting edukasi Holocaust. Jangan sampai ideologi Nazi menjadi inspirasi orang Indonesia, anak muda Indonesia.

Haikal Hassan, Aktivis pro Palestina: Saya paham, ini lucu dan kocak sekali. Kenapa saya bilang lucu? Justru Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Justru di situ, yang mencederai Pancasila adalah pembukaan Museum Holocaust ini.

Monique Rijkers, Founder Hadassah of Indonesia: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Pancasila sila kedua), itu tidak pilih-pilih. Indonesia menghargai harkat dan martabat manusia, semua orang… orang China, orang India, orang Arab, orang Yahudi juga, Pak.

Haikal Hassan, Aktivis pro Palestina: Monique, Monique ….malu dilihat seluruh Indonesia dengan cara berpikir seperti ini. Penjajahan di atas dunia, tidak bisa diterima.

Monique Rijkers, Founder Hadassah of Indonesia: Kisah sejarah Holocaust tidak ada hubungan dengan penjajahan. Ini genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan.

Haikal Hassan, Aktivis pro Palestina: Holocaust itu tidak bisa dipisahkan dari Israel dan Palestina. Kalau kita mendukung Holocaust berarti kita mendukung Israel. Ketika dukungan itu terjadi kepada Israel, itu yang anti-Pancaila. Justru itu anti Pembukaan UUD 1945.

Monique Rijkers, Founder Hadassah of Indonesia: Pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat datang ke Museum Anne Frank, korban Holocaust di Amsterdam, tahun 1998. Yasser Arafat datang ke Museum Holocaust. Jadi Bapak-Ibu, kalau keterkaitan dengan Palestina, Yasser Arafat saja datang ke museum korban Holocaust, jadi kenapa sibuk menolak Museum Holocaust.

Haikal Hassan, Aktivis pro Palestina: Jelas menolak! Itu mencederai Konstitusi Indonesia.

Tags
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close