Religi
Trending

Makna Hari Raya Shavuot

Dokumentasi Foto : faktaisrael.com

Tanggal 28 hingga 30 Mei tahun 2020 ini, orang Yahudi merayakan Shavuot, memperingati pemberian Taurat dari TUHAN kepada bangsa Israel melalui Nabi Musa di Gunung Sinai. Bisa dibilang tanpa Taurat, tidak ada agama Yahudi atau Yudaisme.

  Shavuot adalah momen signifikan bagi bangsa Israel karena Taurat diberikan untuk dilakukan oleh bangsa Israel dari keturunan demi keturunan. Di Gunung Sinai, Nabi Musa dan bangsa Israel diperintahkan untuk mengajarkan Taurat SPESIFIK kepada keturunan Israel bukan kepada bangsa-bangsa non-Israel. Kitab Imamat 26:46 sangat jelas menyebut demikian: “Itulah ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan serta hukum-hukum yang diberikan TUHAN, berlaku di antara Dia dengan orang Israel, di gunung Sinai, dengan perantaraan Musa.” 

Karena itu Yudaisme atau agama Yahudi tidak mengenal dakwah atau syiar agama. Agama Yahudi identik dengan orang Yahudi. Yudaisme hanya untuk bangsa Israel dengan jati diri bangsa Israel yang melekat pada Taurat.

Namun selama ini banyak orang yang fokus hanya pada Taurat (Hukum Taurat ada 613 aturan hukum) yang diberikan TUHAN kepada bangsa Israel. Padahal di Gunung Sinai itu pula, TUHAN mengingatkan Nabi Musa dan bangsa Israel tentang perjanjianNya kepada Abraham, Ishak dan Yakub terkait sebuah negeri, Tanah Perjanjian yang sedang mereka tuju saat itu. Kitab Imamat 26:42 tertulis: maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan Yakub; juga perjanjian dengan Ishak dan perjanjian-Ku dengan Abrahampun akan Kuingat dan negeri itu akan Kuingat juga.

 
Dalam perjalanan dari Mesir menuju Tanah Perjanjian, Israel sekarang di Gunung Sinai TUHAN masih mengingatkan bangsa Israel tentang negeri yang dijanjikanNya. Negeri dengan lahan yang bisa diolah sehingga TUHAN menetapkan aturan untuk memberikan hasil pertama dari panen di atas Tanah Perjanjian kepada imam.

Generasi awal Israel belum ada Bait Suci, sehingga buah pertama atau Bikkurim itu dibawa kepada imam. Kitab Imamat 23:10 menuliskan sebagai berikut: “Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam.”


Dalam Kitab Ulangan 8:8, disebutkan suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya. Enam dari tujuh makanan utama yakni gandum, jelai, anggur, buah ara, buah delima, zaitun yang dulu biasa dipersembahkan saat Shavuot. 


Kini pemeluk Yudaisme memperingati Shavuot dengan cara belajar Taurat sepanjang malam yang disebut Tikkun. Kitab yang dibaca adalah Kitab Rut sebab kisah yang menonjol dalam Kitab Rut adalah pertemuan Rut dan Boas saat panen.

Tetapi sesungguhnya, tanpa disadari oleh orang Yahudi, Kitab Rut adalah kisah tentang seorang yang bukan keturunan Israel (Rut adalah orang Moab) yang menikah dengan keturunan Israel (Boas) yang kelak memiliki keturunan raja yakni Daud dan Salomo serta yang terpenting, dari silsilah Rut pula muncul Yesus Kristus. 
Melalui garis keturunan Rut menjadi jalur untuk kedatangan Yesus Kristus, Sang Juruselamat. Rut mendapat keistimewaan dalam sejarah penyelamatan dunia karena hati Rut yang mau mengenal dan menyembah TUHAN ISRAEL.

Dalam Kitab Rut 1:16 Rut berkata kepada Naomi, mertuanya: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.”


Jadi apa makna Hari Raya Shavuot? 
1. Shavuot menunjukkan identitas bangsa Israel adalah Taurat (Torah).

2. Shavuot menegaskan janji TUHAN untuk bangsa Israel tentang sebuah negeri yang sekarang ini disebut Israel. 

3. Shavuot mengingatkan kebaikan TUHAN yang memberikan hasil panen.

4. Bagi kita yang bukan bangsa Israel fisik, kita bisa menjadi seperti Rut yang menyembah TUHAN ISRAEL dan mengasihi bangsa Israel.

 
Saat Shavuot, orang Yahudi memakan produk-produk dairy seperti keju dan susu sehingga makanan yang populer adalah kue keju (cheesecake). 
Penulis: Monique Rijkers untuk FaktaIsrael.com

Tags
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close