CekFaktaIsrael

Membela Palestina Itu Bukan Martir

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata martir adalah:
1) Orang yang rela menderita atau mati daripada menyerah karena mempertahankan agama atau kepercayaan
2) Orang yang mati dalam memperjuangkan kebenaran agama

Dalam cetakan prangko Indonesia dan Palestina terbitan tahun 1978 yang banyak disebarkan ini tertulis: Untuk kesejahteraan keluarga martir dan pejuang kemerdekaan Palestina. Prangko edisi koleksi ini diniatkan untuk membantu keluarga martir Palestina yang berjuang melawan siapa lagi musuh Palestina kalau bukan Israel.

Pembaca Hadassah of Indonesia, konflik Israel dan Palestina adalah perang merebut wilayah, bukan agama. Musuh yang dihadapi Israel dalam Perang 1948, 1967 dan 1973 adalah negara-negara Arab berbendera negara masing-masing bukan pasukan berbendera tauhid.

Perang Arab melawan Israel merebut wilayah Israel.
1) Wilayah milik siapa? Israel.
2) Rujukan milik Israel dari mana? Dari wilayah Kerajaan Israel masa Raja Daud dan Raja Salomo.
3) Apakah bisa jika merujuk bukan dari wilayah Kerajaan Israel? Bisa. Silakan melihat rujukan wilayah saat Israel dikuasai Romawi di masa Yesus dan para rasul.
4) Bagaimana jika merujuk pada wilayah versi PBB? Israel merdeka dengan acuan wilayah versi PBB namun saat Israel diserang tahun 1967 Israel mendapat Gaza, Yerusalem Timur, Dataran Tinggi Golan dan Sinai.

Gaza sudah dikembalikan ke Palestina tahun 2005. Sinai dikembalikan ke Mesir. Yerusalem Timur tidak dikemblikan ke Yordania karena Yordania ngga punya sejarah atas Yerusalem Timur selain karena menang perang 1948.

Jika pemerintah Indonesia tahun 1978 berpikir konflik Israel dan Palestina adalah konflik agama sehingga mereka yang tewas karena perang dianggap martir, ini sangat keliru. Palestina bukan negara Islam meski dalam Deklarasi Kemerdekaan Palestina 15 November 1988 tertulis berkat Intifada.

Israel itu negara Yahudi yang memiliki tentara orang Arab. Sebuah desa berpenduduk Arab bernama Abu Gosh di Israel berjuang melawan negara-negara Arab (Islam) saat Perang 1948. Mereka membela Israel karena mereka memilih menjadi Israel bukan pergi meninggalkan Israel saat diserang.

Menciptakan kesan pembela Palestina itu martir dilakukan pemerintah Palestina saat ini. Pelaku bom terhadap Israel dihargai sebagai martir dan keluarganya menerima santunan bulanan. Pola pikir menganggap membunuh Yahudi ini sudah menjadi martir sangat berbahaya, sama berbahayanya dengan menganggap teroris itu martir.

Membunuh karena sukunya, rasnya atau agamanya bukan ajaran kebaikan. Kita tidak bisa memilih menjadi orang apa! Lihatlah setiap konflik secara utuh, latar belakang sejarah seharusnya menjadi rujukan utama sehingga fanatisme agama bisa direduksi. Saya di page ini mendukung Israel bukan karena agama, tapi karena dasar sejarah dan keputusan politik di tahun 1948. Saya mendukung Palestina sebagai entitas yang ada seperti sekarang ini sebab saya tidak mau orang Israel mati sia-sia. Daripada dibunuh karena kebencian terhadap Yahudi dan Israel dimusuhi terus menerus sebagai negara.

#HadassahofIndonesia

Tags
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also

Close
Back to top button
Close