Sesama Israel Tidak Pernah Saling Bunuh
Setau saya ya, sesama orang Yahudi itu tidak pernah saling serang. Sesama warga negara Israel tidak pernah konflik terbuka sampai bunuh-bunuhan. Kita bisa telusuri sejarah orang Yahudi di diaspora dan di sejarah Israel sendiri. Konflik terbesar antara sesama Israel mungkin antara sesama anak Raja Salomo yang berakibat Kerajaan Israel pecah menjadi Israel dan Yehuda.
Tetapi di dalam negeri Iran, misalnya…. seorang ulama Syiah pun bisa dikenakan tahanan rumah karena menentang pemerintah Iran. Antara tahun 1981-1985 pemerintah Islam Iran mengeksekusi 7900 lawan politik.
Bagaimana dengan negara lain? Di Irak, Saddam Huseini membunuh ribuan warga negara Irak dari etnis minoritas yaitu orang Kurdi dengan senjata kimia demi ambisi nasionalisme Arab.
Di Afghanistan, etnis Hazara dipersekusi oleh etnis Pastun. Saya pernah wawancara pengungsi Afghanistan di rumah detensi Kalideres, Jakarta Barat untuk liputan saya, “Negeri Penampung Pengungsi”, si pria pemilik toko mebel terpaksa kabur dari negaranya bersama istri, anak, ibunya karena wajahnya tidak ada jenggot. Sebagai pria Hazara penampilan wajahnya memang seperti Tionghoa atau Mongolia. Sipit, kuling kuning dan klimis.
Jika Anda peduli kemanusiaan, ingatlah yang menjadi manusia itu bukan cuma Arab Palestina. Masih ada orang dari bangsa-bangsa Arab sendiri atau negara-negara Islam sendiri yang didzolimi penguasa. Jika kita peduli kemanusiaan maka kita peduli pada penderitaan semua orang terlepas dari suku, ras dan agama orang tersebut. Mari mengasihi sesama manusia. Mari bersuara dan mendukung orang-orang yang dipersekusi di banyak tempat karena sukunya atau agamanya.