Tanah Bagi Keturunan Ismael Menurut Alkitab
Setiap kali perayaan Idul Adha, kita akan mengenang kembali peristiwa saat Abraham mempersembahkan anaknya kepada TUHAN. Masing-masing mempunyai versinya sendiri, Islam menganggap Ismael yang dipersembahkan sedangkan Yahudi dan Kristen menyakini Ishak, sebagai anak perjanjian-lah yang dikorbankan sesuai yang tertulis di kitab suci.
Peristiwa ini adalah penggambaran pengorbanan Yesus, yang menebus dosa umat manusia agar bisa masuk ke dalam kekekalan, bukan kebinasaan.
Terlepas soal makna teologis, Alkitab menulis janji TUHAN kepada Ismael. Dalam Kejadian 17:20, TUHAN berkata Abraham, “Tentang Ismael, Aku (TUHAN) telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.”
Ismael hidup di padang gurun Paran, dekat Semenanjung Sinai dan menikah dengan perempuan Mesir, sama seperti ibunya.
Siapa keturunan Ismael?
Kejadian 25:13-18 mencatat, “Inilah nama anak-anak Ismael, disebutkan menurut urutan lahirnya: Nebayot, anak sulung Ismael, selanjutnya Kedar, Adbeel, Mibsam, Misyma, Duma, Masa, Hadad, Tema, Yetur, Nafish dan Kedma. Itulah anak-anak Ismael, dan itulah nama-nama mereka, menurut kampung mereka dan menurut perkemahan mereka, dua belas orang raja, masing-masing dengan sukunya. Mereka itu mendiami daerah dari Hawila sampai Syur, yang letaknya di sebelah timur Mesir ke arah Asyur. Mereka menetap berhadapan dengan semua saudara mereka.

Dalam Alkitab, biasanya cuma disebut orang Ismael, contohnya yang membeli Yusuf yang dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya.
Yordania, selatan Irak dan di atas Kuwait
Yang menarik menurut Alkitab, di Hawila itu terdapat emas, damar bedolah dan batu krisopas (lihat Kejadian 2:10-12)
Bagaimana dengan jatah tanah bagi keturunan Ishak? Sebagai anak perjanjian, Ishak juga menerima wilayah untuk ditinggalkan oleh anaknya Yakub yang kemudian membagi tanah tersebut kepada 12 suku kecuali suku Lewi ditambah dua anak Yusuf: Efraim dan Manasseh. Wilayah Israel seharusnya mencakup Yordania (Tepi Timur) sekarang dan Tepi Barat dari Sungai Yordan (Yudea dan Samaria) dan Dataran Tinggi Golan (lihat peta).

TUHAN itu baik kepada Abraham, meski Abraham telah bersalah mengambil budak istrinya sendiri, TUHAN mengampuni Abraham dan tetap memberkati keturunan Abraham dan Hagar dengan wilayah dan kekuasaan yakni menjadi 12 raja sedangkan dari keturunan Yakub cuma Yehuda saja yang dipilih sebagai Raja Israel (atau Yehuda saat kerajaan Israel terpecah dua menjadi Israel dan Yehuda). Tentu memiliki 12 raja itu adalah suatu keistimewaan yang patut disyukuri. Namun perlu pendalaman Alkitab dan sejarah Ismael untuk mengetahui apakah keturunan Ismael itu sama dengan orang Arab atau bukan, sebab di Alkitab dikenal pula tanah Arabia dan orang Arab, contohnya Raja Arab yang membawa persembahan untuk Raja Israel Salomo.
Saya meyakini sama seperti ibunya, Ismael pasti mengenal Elohim. Hagar meski keturunan Mesir, ia mengenal Elohim sebagai El-Roi atau TUHAN yang mendengar doa. Kejadian 16:13 Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: “Engkaulah El-Roi.” Sebab katanya: “Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?” Hagar bukan penyembah dewa-dewa sebagaimana yang dilakukan bangsa Mesir masa itu.
Seandainya Alkitab yang menjadi rujukan maka konflik Timur Tengah tidak akan berkepanjangan seperti sekarang ini karena masing-masing sudah diberikan tanahnya sendiri-sendiri.
Tulisan Monique Rijkers untu Fakta ISRAEL
#Kekristenan #ShareThetruth #FaktaIsrael #TanahArab #WarisanIsmail