Religi
Trending

Umat Kristen dan Pembangunan Bait Suci Ketiga

Semalam saya menjadi narasumber “Pembangunan Bait Suci Ketiga” untuk kelas Belajar Israelogi dan Islamologi yang dibimbing oleh Hamba TUHAN Pak Paul Zhang yang bermukim di Jerman.

Saya berbagi lewat Skype dan saya rasa informasi semalam perlu saya bagikan juga untuk pembaca fakta ISRAEL. Meski agak panjang, mohon dibaca karena saya ingin saudara-saudara sekalian punya pemahaman yang utuh.

PENGLIHATAN TENTANG BAIT SUCI DI PERJANJIAN LAMA.

Dalam Yehezkiel 40 sd. 43 Nabi Yehezkiel mendapat penglihatan tentang Bait Suci. Informasi ini sering sekali dijadikan rujukan untuk Bait Suci Ketiga. Saya ingin pembaca memperhatikan ayat Yehezkiel 43:19 dan Yehezkiel 44:15 yang mencantumkan nama Imam Zadok. Imam Zadok adalah keturunan Eleazar, Imam Besar Bait Suci Salomo yang turut dalam pembuangan di Babilonia. Dengan demikian, penglihatan Yehezkiel lebih tepat tentang Bait Suci Kedua yang dibangun oleh Zerubabel dan Ezra.

Lalu ada penglihatan Nabi Zakharia tentang Tunas yang akan mendirikan Bait Suci (Zakharia 6:12). Dalam bahasa Ibrani, Tunas disebut semah atau baru keluar dari tanah. Semah dalam beberapa ayat seperti Yesaya 4:2, Yeremia 23:5, Yeremia 33:15 merujuk pada Mesias. Jika Mesias itu kita sudah tahu adalah Yesus, apakah Yesus membangun Bait Suci? Jelas tidak! Yesus membentuk umat Perjanjian Baru setelah penebusan di kayu salib (Yohanes 2:19-22). Saat Yesus datang kedua kali maka Yesus akan mewujudkan Kerajaan 1000 tahun yang damai (Zakharia 6:13).

MENGAPA SUDAH TIDAK ADA BAIT SUCI LAGI?

1) Tabir Bait Suci Sudah Terbelah;

Matius 27:51mencatat, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi danbukit batu terbelah. Lukas 23:45 matahari tidak bersinar, tabir Bait Suci terbelah dua. Dampaknya yang terjadi : Ruang Maha Kudus di Bait Suci telah terbuka lebar. Ruang Maha Kudus semula hanya untuk Imam Besar, namun sejak peristiwa Salib, sudah terbuka untuk kita, umat Perjanjian Baru yang sudah ditebus oleh darah Yesus.

Kita bisa datang kepada Bapa secara langsung, tidak perlu lewat Imam Besar. Lihat Ibrani 10:19-20. Jika ada Bait Suci lagi, maka pengorbanan Yesus menjadi sia-sia. Rencana ilahi Bapa tidak pernah mundur tetapi selalu berkelanjutan.

2) Yesus Sudah Menjadi Imam Besar Perjanjian BaruIbrani 8:1-6

  • Yesus adalah Imam Besar, yang duduk di sebelah kanan takhta yang Mahabesar di surga
  • Yesus melayani ibadah di tempat kudus, kemah sejati yang didirikan oleh TUHAN, bukan oleh manusia. Dengan demikian Bait Suci ketiga bertentangan dengan ayat ini.
  • Yesus sebagai Imam Besarmempersembahkan korban. Korban Yesus adalah tubuhnya sendiri.
  • Imam Besar Hukum Taurat adalah gambaran tentang yang ada di surga sehingga tidak perlu kembali lagi ada Imam Besar di Bait Suci.

3). Korban Yesus Sempurna, Satu Kali Untuk Selamanya. Ibrani 7:27 Imam Besar Hukum Taurat harus:

  • Mempersembahkan korban untuk dirinya sendiri dulu, baru umatnya.
  • Korban setiap hari, seumur hidup

Yesus mempersembahkan diriNya sendiri sebagai korban:

  1. Ia hanya satu kali saja menyatakan diriNya, pada zaman akhir untuk menghapus dosa oleh korbanNya (Ibrani 9:26-28)
  2. Korban persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki. Kita telah dikuduskan satu kali untukselama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus (Ibrani 10: 8-10)

4). Yesus Sudah Menjadi Pengantara Agung

  • 1 Yoh 2:1 kita mempunyai seorang Pengantara(advocate) pada Bapa yaitu Yesus Kristus yang adil.
  • Ibrani 12:24,28 Yesus, Pengantara (mediator) Perjanjian Baru yang memberikan kita kerajaanyang tidak tergoncangkan. Imam Besar Hukum Taurat melayani bangsa Israel yang hidup di dalam kerajaan Israel yang masih bisa digoncangkan dunia.
  • 1 Timotius 2:5 Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia yaitu manusia Kristus Yesus.

BAIT SUCI DI MATA ORANG YAHUDI

Jika betul ada rencana pembangunan Bait Suci maka kita perlu menelusuri:

  • Siapa yang membangun? Dahulu pembangunan Bait Suci atas pesan spesifik TUHAN lewat nabi yang diberikan kepada orang tertentu dan dilakukan secara komunal oleh bangsa Israel/Yehuda.
  • Bagaimana cara membangun? Lokasi harus seperti yang TUHAN mau. Di manakah itu?
  • Siapa yang boleh masuk ke Bait Suci? Orang yang masuk Bait Suci harus ditahirkan dengan air pentahiran dari abu hasil korban bakaran sapi betina merah (Bilangan 19:2). Sapi betina merah yang ada di Israel adalah hasil pembuahan dari sapi jenis Black Angus dari Amerika dengan sapi lokal Israel. Apakah ini yang dikehendaki TUHAN? Sapi betina merah hasil olah pikir manusia bukan sapi merah yang lahir secara alami?
  • Apakah masih ada keturunan Harun yang dapat menjadi Imam Besar? Bagaimana memastikan Imam Besar itu betul keturunan Harun?

Sementara di kalangan umat Yahudi sendiri terdapat perbedaan pendapat, rujukan mana yang akan diikuti? Saya mengutip tiga rabbi Yahudi tersohor sbb:

  • RABBI MAIMONIDES: BAIT SUCI DIBANGUN OLEH MESIAS SENDIRI
  • RASHI (RABBI SHLOMO YITZCHAK): BAIT SUCI AKAN TURUN DARI SURGA
  • RABBI MENACHEM SCHNEERSON: BAIT SUCI DIBANGUN MANUSIA DAN MESIAS

TEMPAT KUDUS APAKAH MERUJUK PADA BAIT SUCI?

Namun dalam Alkitab ada beberapa ayat yang merujuk pada “Tempat Kudus” dan Pembinasa Keji.

  • Tentaranya akan muncul, menajiskan tempat kudus, menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan (Daniel 11:31) Ada yang berpendapat Pembinasa Keji merujuk pada Antiokhos IV yang dilawan oleh Yudas Makabeus yang kita kenal dengan Hari Hanukkah. Namun mengapa Yesus mengutip Pembinasa Keji jika sudah terjadi di masa sebelum Yesus yaitu tahun 165 SM?
  • Pembinasa Keji berdiri di tempat kudus (Matius 24:15)Apakah Yesus memprediksi tentang Bait Suci yang dihancurkan oleh Romawi tahun 70 Masehi? Bisa jadi. Tetapi harap diingat, Matius 24:15 adalah tentang tanda kedatangan Yesus dan tanda kesudahan dunia. Artinya sangat mungkin yang dikatakan Yesus itu belum terjadi. Jika belum terjadi apakah tempat kudus berarti Bait Suci Ketiga? Mari kita lihat ayat lainnya dari 2 Tesalonika 2:3-4.

Manusia durhaka yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri, duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah (2 Tesalonika 2:3-4)

Rasul Paulus saat menulis surat Tesalonika, Bait Suci Kedua masih ada, belum diruntuhkan pada tahun 70 Masehi. Paulus diyakini wafat tahun 64 Masehi, sebelum keruntuhan Bait Suci tahun 70 Masehi.

Artinya jika Paulus merujuk pada Bait Suci yang dihancurkan Romawi maka ayat 2 Tesalonika 2:3-4 itu sudah digenapi. Namun 2 Tesalonika 2:3-4 ini tidak sesuai dengan ayat lanjutannya yakni ayat 8-10 sebab Pendurhaka itu akan dibunuh oleh TUHAN Yesus dengan nafas mulutNya jika TUHAN Yesus datang kembali. Artinya ayat 2 Tesalonika 2:3-4 belum terjadi.

Jadi pertanyaan yang muncul adalah:

  • Siapakah “Lawan yang meninggikan diri dan duduk di Bait Allah dan menyatakan diri sebagai Allah?” Jawabannya menurut saya: Anti Kristus.
  • Lawan yang meninggikan diri itu minta disembah sebagai ALLAH dan duduk di Bait Allah, apakah artinya ada Bait Allah Ketiga? Jawabannya: Ya, tetapi bukan ide TUHAN sebab akan diduduki Anti Kristus. Dengan begitu pembangunan Bait Suci Ketiga perlu diwaspadai karena bisa digunakan oleh Anti Kristus.

Saya sadar pendapat ini bisa kontroversial, jadi silakan dielaborasi lebih lanjut dengan rujukan yang lebih memadai dari para Hamba TUHAN.

BAIT SUCI BUKAN KEDIAMAN TUHAN

Pembaca mungkin berargumentasi dalam Alkitab Perjanjian Lama ada beberapa ayat yang merujuk pada Rumah TUHAN seperti dalam Yesaya 2:2-3 “Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: “Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.”

Saya perlu tegaskan TUHAN memilih Tanah Perjanjian sebagai tempat kediaman. Nabi Musa dalam Keluaran 15:13 menulis, “Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.” Lalu banyak sekali ayat yang merujuk pada Yerusalem sebagai tempat kediaman TUHAN, salah satunya seperti pada 1 Raja-raja 11:36 “Dan kepada anaknya akan Kuberikan satu suku, supaya hamba-Ku Daud selalu mempunyai keturunan di hadapan-Ku di Yerusalem, kota yang Kupilih bagi-Ku supaya nama-Ku tinggal di sana.” Artinya meski tidak ada Bait Suci lagi, nama TUHAN dan hadiratNya tinggal tetap di Yerusalem.

TUHAN tidak terbatas dalam tembok dan terpenjara bangunan, takhta TUHAN ada atas seluruh bumi ciptaanNya ini. Sehingga pada hari-hari terakhir kita akan melihat banyak orang dari segala bangsa berduyun-duyun ke Yerusalem!

Kita menyaksikan Yerusalem menjadi incaran mereka yang tidak berhak karena sesungguhnya iblis tahu mata TUHAN tertuju pada Yerusalem.

BAIT SUCI DALAM KITAB WAHYU

Lalu bagaimana dengan penglihatan Yohanes dalam Kitab Wahyu 11:1, “Bangunlah dan ukurlah Bait SuciAllah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.”Wahyu 11 merujuk pada orang Yahudi yang masih setia beribadah kepada TUHAN.

Pada Wahyu 14:1-5 Yohanes mencatat jumlah orang yang melayani TUHAN ada 144.000. Ini bukan semua orang yang melayani Tuhan dari setiap bangsa, karena tidak ada yang bisa menghitung semuanya (Wahyu 7:9). 144.000 adalah jumlah dari keturunan Israel (Yahudi), yang tetap setia sepenuhnya kepada TUHAN setelah melalui masa aniaya (Tribulasi).

Kita lihat dalam Wahyu 7:3-8, jumlahnya sama dengan Wahyu 14. Jadi Yohanes bukan ditugaskan untuk membangun Bait Suci karena pada ayat 19 Wahyu 11 tersebut ditulis: “Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga dan kelihatanlah tabut perjanjianNya di dalam Bait Suci.” Kenapa saya yakin Wahyu 11 bukan ukuran Bait Suci yang baru? Karena Wahyu 11:19 menyatakan Bait Suci Allah di surga. Jika Yohanes mendapat penglihatan untuk bangun Bait Suci maka Bait Suci sudah sejak masa Yohanes akan dibangun kembali. Namun hal itu tidak terjadi meski Yohanes, satu-satunya murid Yesus yang meninggal dalam usia tua.

Lebih lanjut Yohanes melihat, “Kemah Allah (Tabernakel) ada d tengah-tengah manusia dan ia akan diambersama-sama dengan mereka” (Wahyu 21:3). Pada akhirnya malah tidak ada Bait Suci sama sekali. Wahyu 21:22 tertulis, “aku (Yohanes) tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, TUHAN Yang Mahakuasa adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.”

KESIMPULAN:

  1. Sejak Salib Yesus, ROH KUDUS ada di dalam setiap orang percaya Yesus. Kita adalah Bait Allah, tempat Roh Allah berdiam (2 Kor 6:16). Gereja adalah Tubuh Kristus (Efesus 2:21).
  2. TUHAN sudah memilih Yerusalem sebagai tempat kediaman (2 Taw 6:6) tanpa Bait Suci pun TUHAN tetap ada di Yerusalem.
  3. Rujukan Bait Suci Ketiga dalam Alkitab mengarah pada tempat yang digunakan oleh Lawan Yang Meninggikan Diri yang akan dihadapi oleh TUHAN Yesus.
  4. Jika ada pembangunan Bait Suci Ketiga, hati-hati agar Anda tidak turut mendukung rencana Anti Kristus. Cek dan ricek lebih dulu sebab pemerintah Israel tidak punya rencana bangun Bait Suci. Yang ingin bangun Bait Suci adalah sebuah yayasan bernama Temple Institute.
  5. Kita sebagai orang percaya Yesus tidak perlu mendukung pembangunan Bait Suci Ketiga. Ingat Yesus sudah menebus kita, Bait Suci tidak kita perlukan lagi.

Jika Anda peduli terhadap Israel dan mengasihi orang Yahudi, Anda bisa mendukung pelayanan aliyah yang membawa diaspora Yahudi kembali ke Israel serta mendukung Israel melawan BDS dan terorisme.

Dukunglah para misionaris di Israel, beri bantuan untuk sinagoga yang ada di seluruh dunia, beri donasi untuk NGO yang mendukung tentara Israel dan paling mudah, datanglah ke Israel! Beli produk Israel, bekerja samalah dengan perusahaan Israel, kasihi dan doakan mereka. Ini yang bisa kita lakukan sebagai orang Kristen dan sudah sangat membantu Israel secara nyata.

Monique Rijkers untuk faktaISRAEL

Tags
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close