Hagia Sofia pernah menjadi gereja Ortodoks Yunani selama hampir 1000 tahun namun Hagia Sofia diubah menjadi masjid saat Ottoman menaklukkan Byzantium, yang membangun Hagia Sofia. Kini Turki ingin mengubah Hagia Sofia Erdogan dari museum kembali menjadi masjid.
Yunani sudah melayangkan protes atas rencana Turki tersebut. Namun mengutip Turkish Minute, Rabu 10 Juni, Erdogan berkata, “ Soal pengalihfungsian Hagia Sophia adalah urusan dalam negeri. Apakah Anda atau kami yang memerintah Turki?”
Nah, sekarang saya mengajak Anda menempatkan posisi Turki dengan Israel. Mari kita berandai-andai. Seandainya ada organisasi atau lembaga yang meminta pengalihfungsian masjid menjadi Bait Suci atau sinagoga lalu pengadilan Israel memutuskan mengubah Masjid Al Aqsa menjadi Bait Suci Yahudi kembali sebagaimana Bait Suci Salomo dahulu, kira-kira bagaimana reaksi dunia Islam?
Saya yakin dunia Islam akan marah.
Apakah Israel bisa berkomentar seperti Erdogan yang mengatakan “Ini urusan dalam negeri Israel”?
Saya yakin Israel TIDAK BISA.
Jika Israel mengklaim mengubah masjid menjadi Bait Suci sebagai urusan dalam negeri, Israel cuma mencari masalah. Sebab umat Islam sedunia menganggap Masjid Al Aqsa adalah milik dunia bukan kewenangan Israel. Sejauh ini memang pemerintah Israel hanya berwenang mengurusi keamanan di kompleks Masjid Kubah Emas dan Al Aqsa. Urusan kedua masjid itu ditangani Dewan Wakaf Yordania, bukan oleh Palestina.
Israel tidak, atau setidaknya belum berminat mengusik soal Masjid Kubah Emas dan Al Aqsa. Entah jika pemerintahan Israel beralih ke tangan religius konservatif. Lokasi Bait Suci dulu berada itu penting, namun yang paling penting adalah seluruh Tanah Perjanjian. Menjaga warisan tanah itu amanah, apalagi warisan dari TUHAN ISRAEL sendiri.
Kesimpulannya: bersyukur untuk pemerintah Israel yang menghormati umat agama lain, tidak seperti Erdogan yang arogan.
#HagiaSophia #Turki #Erdogan #AlAqsa #Israel #Palestina #ShareTheTruth #FaktaIsrael