Religi

Yesus dari Suku Yehuda, Isa dari Suku Lewi

Tulisan ke-7 dari serial Israel dan Yesus

Judul tulisan ini tidak bermaksud memperdebatkan sosok Yesus dan Isa karena tidak ada gunanya berdebat. Tulisan ini bertujuan menjelaskan alasan utama mengapa Yesus itu bukan Isa adalah dari suku ibunya meski Kristen dan Islam sama-sama mengakui Yesus dan Isa lahir dari seorang perawan.

Bagi umat Kristen, perawan itu adalah Maria dari suku Yehuda. Bagi umat Islam, perawan itu adalah Maryam, saudara Harun. Harun yang menjadi Imam Besar dan Nabi Musa adalah keturunan suku Lewi, bukan Yehuda. Sangat penting bagi kita memahami bahwa Yesus harus lahir dari suku Yehuda, bukan Lewi. Kenapa? Saat Raja Daud ingin membangun Bait Suci, TUHAN berbicara kepada Nabi Natan mengenai janji tentang keturunan Daud yang akan membangun Bait Suci itu dan janji keturunan Daud akan terus menjadi raja.

Dalam 2 Samuel 7:15-17 tercatat: Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu (Kasih setia TUHAN kepada Salomo). Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.” Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud.

Dengan demikian orang Yahudi sejak dahulu meyakini keturunan Daud-lah yang akan menjadi Mesias. Lalu setelah Yesus lahir, hal itu tergenapi karena baik dari sisi bapak duniawi dan ibu duniawinya, kedua orangtua Yesus ini berasal dari keturunan suku Yehuda (lihat gambar). Di kitab terakhir yakni Wahyu, Yesus sendiri menyatakan kepada Rasul Yohanes siapa dirinya dengan menyebut: Singa dari Suku Yehuda dan Tunas, Keturunan Daud.

Dalam Wahyu 5:5 tercatat: Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.” Di ayat ini Yesus menyatakan diriNya sebagai Singa dari Yehuda. Sementara di Wahyu 22:16 Yesus berkata, “Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang.” Di ayat ini Yesus menyatakan dirinya sebagai tunas, keturunan Daud. Jika Anda masih ingat tulisan ke-6 tentang Bintang Betlehem, tanda di langit saat Mesias lahir…nah Yesus memenuhi nubuatan itu.

Tidak perlu membahas kisah hidup, isi ajaran Yesus dan Isa atau membandingkan karakter kedua sosok tersebut sebab dari satu hal saja sudah berbeda. Alkitab menunjukkan Yesus lahir dari keturunan Yehuda, Al-Quran merujuk Isa dari keturunan Lewi sehingga bisa dipastikan kedua sosok tersebut berbeda.

Lalu apa yang harus dilakukan? Kitab Suci itu berlaku untuk umat masing-masing. Kitab Suci itu diyakini kebenarannya oleh pengikutnya. Bagi yang percaya Yesus itu keturunan Daud, dari suku Yehuda, bagus. Bagi yang percaya Isa itu keturunan Lewi, keturunan para imam, tidak masalah toh suku Lewi adalah keturunan Yakub juga, berhak atas Tanah Israel. Tidak perlu berdebat, menyama-nyamakan atau sebaliknya, justru mencari perbedaan.

Toleransi itu menerima orang lain meski berbeda, termasuk berbeda versi rujukan silsilah. Sekalipun beda dengan versi saya, saya tidak berhak menyalahkan atau mengubah isi Kitab Suci umat lain. Saya harus respek (menghormati) isi Kitab Suci agama lain meski saya tidak menyakini isinya. Saya bersyukur, baik Yehuda maupun Lewi keduanya adalah keturunan Yakub atau Israel….sehingga Yesus dan Isa adalah bangsa Israel. Damai di hati, damai di bumi.

Tulisan Monique Rijkers untuk FaktaIsrael

Tags
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close